Di bagian awal, posisi pelatih kepala dipercayakan kepada Nilmaizar. Tidak lama mengecap jabatannya, pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut, harus rela digantikan Luis Manuel Blanco. Kini, belum sempat menunjukkan kemampuannya, Blanco pun sudah dipecat.
Tidak butuh waktu lama, sebab Wakil Ketua Badan Tim Nasional Indonesia (BTN) Harbiansyah Hanafiah ternyata sudah menyiapkan pengganti pelatih asal Argentina tersebut. Maka, muncul duet pelatih asal klub Indonesia Super League (ISL), Rahmad Darmawan (Arema) dan Jacksen Ferreira Tiago (Persipura Jayapura).
"Saya tidak memecat Luis Manuel Blanco, tapi dia yang menolak posisi sebagai Direktur Teknik. Sebab, Timnas sudah tidak kondusif pasca pengumuman pencoretan 14 pemain," ujar Harbiansyah.
"Akibat tindakannya tersebut, para pemain menolak menjalani latihan. Agar tidak terjadi kekosongan, maka saya sodorkan Rahmad Darmawan dan Jacksen sebagai pelatih. Silahkan saja kalau saya mau terus disalahkan. Pilih mana, Timnas punya pelatih atau tidak?" terang Komisaris PT Liga Indonesia (PT LI) tersebut.
Kondisi bongkar pasang pelatih, sejatinya tidak hanya dihadapi Timnas Indonesia. Hal yang sama, terjadi pada Arab Saudi, notabene lawan yang harus dihadapi dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (23/3).
Akibat kalah dari irak di kualifikasi grup Piala Teluk, Arab Saudi langsung memecat Frank Rijkaard sebagai pelatih. Rijkard dinilai gagal mengamankan posisi klub berjuluk Al-Sogour di pentas Piala Teluk. Kontan, peran Rijkaard digantikan Juan Manuel Lopez.
Kondisi tersebut, dinilai banyak pihak sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Pasalnya, Federasi Sepak Bola Arab Saudi dikenal sebagai satu-satunya negara di dunia yang sangat gemar memecat pelatih.
Bukti sahihnya, pada tahun 2011, Federasi Sepak Bola Arab Saudi telah berganti pelatih sebanyak empat kali. Dan di awal tahun 2013, mereka sudah memiliki tiga pelatih, dari Frank Rijkard, Sergio Piernas dan kini Juan Ramon Lopez.
Perpindahan tangan kepelatihan dari Frank Rijkard ke Juan Ramon Lopez, menyisakan cerita yang menarik. Misalnya, Frank Rijkard adalah mantan pelatih Barcelona yang sukses meraih gelar Liga Champion Eropa tahun 2005/2006 dengan mengalahkan Arsenal 2-1. Bersama Barcelona, Frank Rijkard juga sukses meraih gelar La Liga dan Super Copa Spanyol.
Setelah sukses dengan Barcelona, tahun 2011 Frank Rijkard menerima tawaran Federasi Sepak Bola Arab Saudi untuk mengisi posisi pelatih Timnas. Pada tahun 2011, Timnas Indonesia beruntung karena pernah bertanding melawan Arab Saudi ketika masih diarsiteki Frank Rijkard di stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Pertandingan tersebut, berakhir dengan skor 0-0.
Jika Frank Rijkard adalah mantan pelatih Barcelona, maka Juan Ramon Lopez adalah mantan pelatih Real Madrid. Ironisnya, halaman biografi Frank Rijkard dipenuhi dengan prestasi-prestasi yang membanggakan, namun biografi Juan Ramon Lopez kurang mentereng.
Penyebabnya, semua tim yang ditangani Juan Ramon Lopez belum pernah ada yang menjadi juara. Karena itu, Timnas diperkirakan mudah dalam upayanya mengamankan poin penuh.
Tak ayal, banyak pihak mengapungkan rasa optimisme jika Indonesia mampu mengamankan poin absolut di SUGBK. Sekalipun, ditangani duet pelatih Rahmad Darmawan dan Jacksen F Tiago.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar